wuush....
aku terbang di taman bungaa,
suasana pagi ini tampak indah, cerah, udaranya juga segar, matahari menyinari dengan ramah.huuuft.... indah sekali..
kulanjutkan pekerjaanku, memanen nektar dari bunga-bunga mekar..
uups.. harus hati-hati, jgn sampai membuat mahkotanya rusak..
wah ternyata serbuk sarinya ikut berjatuhan saat aku hinggap ke bunga, yaah, semoga saja calon benih ini bisa tumbuh kembali dan kemudian bisa ikut menghiasi taman ini.. senyum ku lebar..^__^ *sok bijak...
tampaknya nektar ini sudah cukup, kantong nektarku juga sudah penuh..
okey, waktunya pergi... yooooshh...
"makasi ya bunga.. besok aku mampir lagi...^^ hehe"

tak terasa, aku sudah hidup 2 minggu di dunia ini, waktuku makin tipis.. semoga di sisa waktu ini, bisa bermanfaat dengan optimal..^^
semoga nektar-nektar ini bisa bermanfaat buat mereka yg membutuhkan, merasakan manisnya madu, dan kedahsyatan khasiatnya. bukankah menyenangkan saat melihat orang-orang tersenyum bahagia, heemp~ nikmat sekali. keringat yg bercucuran terbayar lunas dengan semburat cahaya bahagia dan senyum dari wajah-wajah itu.. aaaaa~ indahnya..^0^
aku terbuai dalam lamunan indahku..
tak sadar di depan ada daun dan dahan menghadang..
tersentak, aku kaget luar biasa...
" UWAAAAaaaaaa................ eits.." aku berhasil menghindar..
hoosh....hoosh.. nafasku gak keruan, sekarang kudu lebih hati-hati lagi... ada dahan kecil di depan, ku putuskan untuk istirahat sejenak..
" hemp, sykur, kantung nektar tidak masalah.. haha..^0^,,, tapi hampir saja...aaa~ -_-!! "
aku menatap dedaunan di sekitar ku, hemmp rindang sekali..
matahari sudah semakin tinggi, suasana di sini begitu nyaman.. ..... dari sini aku masih bisa melihat taman bunga tadi.
wah semakin indah saja meskipun dari kejauhan seperti ini..
"inikah karya Besarmu, wahai yg Maha Indah..", aku kembali tersenyum menikmati semua itu..^^
angin bergerak mesra, kurasakan ia mengalir lembut pada tubuhku. nyaman sekali.
dedaunan pun bergerak riang diterpa olehnya.
mataku menatap sesuatu, disana...., pada daun itu.
ada sesuatu yg menempel padanya. putih dan bulat.
"sepertinya itu adalah telur ulat.." generasi penerus berikutnya akan segera lahir..^^
aku mendekat, ingin melihatnya lebih jelas..
heemp.. mungil sekali..
sekarang telur itu mulai bergerak-gerak..
"wah, sudah waktunya ya..?"
tak lama se'ekor ulat muncul, keluar dari telur itu.
tubuhnya bulat memanjang, ada bulu-bulu halus di punggungnya. matanya hitam legam, mungil, tapi ntah mengapa, terasa amat teduh saat melihat mata itu. .. hemmp ntahlah...
"selamat datang di dunia ya.. wahai ulat.. ^__^"
tubuhnya yg mungil itu tampak lemah..
ia menoleh ke kanan dan ke kiri memperhatikan sekitarnya. ia menatap ke arahku.. kini mata itu tampak sendu.. aku hanya bisa tersenyum..
"semangatlah ulat... tidak apa.. jgn bersedih, ada aku di sini untukmu...(~_~).."
heeeee....~e'...
ngomong apaan barusan (O_o)!! , keluar gitu ajha dari mulut,
"heemp emang dya ngerti yaa...?", raut wajahnya berubah. ia tampak senang. mata itu membulat, lucu sekali melihatnya, ^^ heemp~ sepertinya ia sangat faham dengan apa yg aku katakan, ia tak lagi sendiri, dan aku akan menjaganya... ^_^b
wah tapi sekarang aku harus pergi, aku harus menyetorkan nektar ini, memindahkan semua nektar yang aku kumpulkan ke sarang, ke tempat penampungan, untuk kemudian didiamkan dan menjadi madu yg manis, hemmp~.. sebenarnya aku tak ingin meninggalkan si "mungil" ini seorang diri, tapi ini adalah amanah... "hayoo jadi mahluk harus amanah...!!" ktaku dalam hati..
tak sadar, ternyata si mungil tengah memakan daun di sana.. dia tampak lahap sekali..^^
"DIA ADALAH SI MUNGIL YANG TANGGUH, tak apa jika aku meninggalkannya sebentar.."
aku memandangnya lekat, berharap bisa melihat mata itu lagi, mata yg teduh..ternyata berbarengan ia menoleh ke arahku.. pandangannya lembut, penuh arti.. aku hanya bisa tersenyum..(~_~)
***

tarik nafas~.... huuuuft...*tahan..

*hembuskan... HOOOOooooo'h
dan aku siap untuk berangkat... yippiiiiiie...^_^
hemp.. hari ini terasa indah, bahkan lebih dari hari-hari sebelumnya..^^
aku siapkan sayap kecilku, dan melompat ...
badan miring 90 derajat, kepala sedikit menunduk, seluruh otot sayap aku kontraksikan.. dan wiiiiiiiiiiieh...aku melesat dengan kecepatan penuh menuju taman bunga. yohoho...
udara pagi yang dingin, namun sangat segar saat dirasa..
embun yg tebal berkolaborasi dengan mentari pagii membuatnya terlihat anggun..
kecepatanku yg awalnya menggebu-gebu, kini kuturunkan sedikit demi sedikit, demi menikmati suasana pagi ini..
"betapa indahnya kehidupan di dunia ini, namun ini hanyalah fana.., semu..semoga saja tidak terlena dengan kehidupan ini, hehe" ^^
ada pak kumbang di sana, tampak asyik berjalan-jalan bersama anaknya.. heemmp lucu sekali..^^
"selamat pagi pak kumbang.." sapa ku pada beliau..
"oh iya.... selamat pagi juga bung, hoho.." jawabnya dengan tawa lebar.. beliau memang selalu bersemangat. hehe
kini aku sudah sampai di taman,
wah.. berapa kali pun aku memandang tak pernah terasa jemu saat melihat keindahan mereka,
berwarna warni, bentuk yang menarik, dan aroma yang khas... fiuuh.. cantiiiiik bgt..T^T
di ujung mahkotanya tampak butiran air, pasti karena embun tadi..
ya,... matahari telah mampu menaklukkan sang embun, jadilah ia mengalah dan menjelma menjadi butiran air.. tapi butiran air itu kini malah membuat segar seantero bunga dan tumbuhan di sini..
"dia mampu membuat dingin malam yang panjang agar semua lelap dalam selimut, dan kini ia masih mampu membuat segar seantero taman... wah keren sekali...^_^"
angin yg segar datang, tiba-tiba saja menerpa tubuhku..
bunga-bunga bergerak juga diterpa olehnya, serbuk sari ikut berterbangan siap menempel pada putik.
atmosfernya berubah, aku merasa aneh..
aku terdiam sejenak..., "hemp, perasaan macam apa ini..."
"ah..entahlah....!??"
aku langsung melesat, terbang.. menuju suatu tempat, aku ingin kembali ke dahan itu..
"apa dia baik-baik saja..??"
aku nyaris sampai di dahan itu, tempat dimana aku menemukan si Mungil. kini aku melihatnya, dia sedang makan daun, namun letak daun itu persis di ujung dahan. aku semakin was-was.. angin yg keras bisa saja menghempas daun itu dan juga ikut menerbangkan si mungil dari dahan.
dengan sigap aku langsung mendekat, mencoba untuk menahan daun tersebut agar tidak bergoyang dengan liar karena angin.
aku coba atur nafasku agar tidak tampak panik.. huuft...
"hai ulat... kau ada di ujung dahan, pada daun yg rapuh, apa kau tidak sadar,,?"
dia menoleh ke arahku,
"heempp. kau datang lagi wahai lebah..... a~ tidak apa, aku sudah biasa seperti ini, dan daun ini masih cukup kuat menahan tubuhku.." jawabnya sambil tersenyum..
"kau makin gemuk, bisa saja angin datang dan menghempas daun ini, bagaimana jika kau jatuh.." kataku lagi..
"...(~_~).........." dia hanya diam dan tersenyum,
ia merayap perlahan dari daun itu menuju ke dahan,..
"terimakasih yaa.. emmp, sebenarnya aku sedikit takut tadi, aku terlalu asik mengunyah daun, hingga tidak sadar bahwa aku telah di ujung dahan seperti tadi..."
"lalu kenapa kau tetap di sana, kenapa tidak juga menepi,..?" tanyaku lagi.
"saat aku merayap kembali, tiba-tiba angin datang, dan membuat daun bergoyang hebat, jadilah aaku berpegangan di sana.."
"bagaimana jika kau jatuh..?"
"kau taw wahai lebah, Dia selalu bersama dengan tiap mahluknya, dan menolong saat mahluk itu benar-benar membutuhkan,...............
buktinya, kini Dia telah mengirimmu untuk menolong ku sekarang.." dia kembali tersenyum..
aku terdiam, tak taw harus berkata apa..
kenapa kau begitu berbeda wahai ulat....
***bersambung***
***bersambung***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar